"Indonesia melihat adanya peningkatan kematian akibat COVID-19 yang luar biasa dibandingkan negara lain dan salah satu alasannya adalah kebiasaan merokok," perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan dalam Webinar Hari Tanpa Tembakau Sedunia Kementerian Kesehatan RI
Persentase kematian akibat COVID-19 di Indonesia berkisar di angka 6 persen. Jauh lebih banyak jika melihat negara Asia yang hanya di angka 2-3 persen.Daftar MejaQQ
"Ini adalah waktu yang tepat kita harus menghentikan dan mengontrolnya (tembakau) untuk mencegah terjadinya perburukan atau bahkan kematian akibat COVID-19," tambahnya.
Perokok juga berisiko tinggi mengalami penyakit jantung dan pernapasan, yang merupakan faktor risiko mengembangkan penyakit parah atau kritis dengan COVID-19.BandarQ Online
"Indonesia adalah salah satu negara yang belum tergabung dalam WHO tobacco control dan ini menjadi hal yang tidak bagus bagi Indonesia dan mungkin dengan adanya COVID-19 bisa menjadi waktu yang tepat untuk meratifikasi FCTC dan bergabung bersama negara lain untuk mengentaskan permasalahan rokok," pungkasnya.
0 Komentar